Pengertian, Hasil Wawancara, Dan Hubungannya Millenial Dengan Mata Kuliah Sosiologi Komunikasi
Telinga Anda mungkin akrab dengan istilah generasi
milenial. Meski tak terlalu paham artinya, istilah itu nyatanya sudah masuk
dalam percakapan sehari-hari. Sebagai gambaran singkat, generasi milenial, yang
juga punya nama lain Generasi Y ini, adalah kelompok manusia yang lahir di
atas tahun 1980-an hingga tahun 1997. Mereka disebut milenial karena merupakan
satu-satunya generasi yang pernah melewati milenium kedua, sejak teori generasi
ini dihembuskan pertama kali oleh Karl Mannheim pada 1923.
Dalam esainya yang berjudul "The Problem of Generation," Mannheim, sang sosiolog, memperkenalkan teorinya tentang generasi. Menurutnya, manusia-manusia di dunia ini akan saling memengaruhi dan membentuk karakter yang sama karena melewati masa sosio-sejarah yang sama. Maksudnya, manusia-manusia zaman Perang Dunia II dan manusia pasca-PD II pasti memiliki karakter yang berbeda, meski saling mempengaruhi.
Berdasarkan teori itu, para ahli sosiolog kemudian membagi manusia menjadi sejumlah generasi: Generasi Era Depresi, Generasi Perang Dunia II, Generasi Pasca-PD II, Generasi Baby Boomer I, Generasi Baby Boomer II, Generasi X, Generasi Y alias Milenial, lalu Generasi Z.
Pembagian ini biasanya dibedakan berdasarkan rentang tahun kelahiran. Namun, rentang tahun didefinisikan berbeda-beda menurut sejumlah pakar, tapi tak terlalu jauh.
Dalam esainya yang berjudul "The Problem of Generation," Mannheim, sang sosiolog, memperkenalkan teorinya tentang generasi. Menurutnya, manusia-manusia di dunia ini akan saling memengaruhi dan membentuk karakter yang sama karena melewati masa sosio-sejarah yang sama. Maksudnya, manusia-manusia zaman Perang Dunia II dan manusia pasca-PD II pasti memiliki karakter yang berbeda, meski saling mempengaruhi.
Berdasarkan teori itu, para ahli sosiolog kemudian membagi manusia menjadi sejumlah generasi: Generasi Era Depresi, Generasi Perang Dunia II, Generasi Pasca-PD II, Generasi Baby Boomer I, Generasi Baby Boomer II, Generasi X, Generasi Y alias Milenial, lalu Generasi Z.
Pembagian ini biasanya dibedakan berdasarkan rentang tahun kelahiran. Namun, rentang tahun didefinisikan berbeda-beda menurut sejumlah pakar, tapi tak terlalu jauh.
.
Gen Y lahir pada saat teknologi seperti handphone
dan internet diperkenalkan di masyarakat. Sehingga, para Gen Y ini sangat
mengerti akan teknologi terutama penggunaan internet, yang membuat mereka
tergantung dengan teknologi tersebut. Buktinya saja, Gen Y sangat aktif dalam
sosial media, mulai dari Facebook hingga Instagram.
Karena internet sangat luas digunakan di kalangan
Gen Y, mereka pun mudah mendapatkan informasi dari seluruh dunia. Di sinilah
pertukaran budaya terjadi dan Gen Y umumnya akan mengikuti mana yang menurut
mereka paling asyik. Tak heran, jika gaya mereka bisa berbeda dengan Gen X.
Gen Y pun menjadi seseorang dengan pikiran lebih
terbuka dan luas meskipun umurnya masih tergolong sangat belia. Buktinya,
banyak sekali para Gen Y yang tak puas hanya dengan sekolah sampai S1 saja.
Mereka ingin mengejar S2, S3 bahkan lebih tinggi lagi. Dalam hal membina rumah
tangga, Gen Y juga lebih cerdas dan memilih untuk membina rumah tangga saat
usia mereka sudah matang, antara 27 – 29 tahun.
Namun, tak semua orang yang lahir di tahun 1980
hingga 2000-an termasuk Gen Y, ada yang namanya Millennial.
Kaum millennial adalah kaum yang benar-benar sadar
terhadap teknologi, sekaligus memiliki pikiran sangat terbuka dan luas. Mereka
mampu menerima aneka perbedaan, dan segala peluang yang ada. Nah, tentu saja
mereka ini berbeda dengan para anak muda yang “alay”, “cabe-cabean”, ataupun
yang hanya tergila-gila dengan sosial namun tak bisa memanfaatkannya dengan
baik dan hanya dipakai untuk bergosip ria.
Kaum millennial bukanlah seorang yang memiliki
segala gadget tercanggih dan baru, namun tak mengerti mengenai kabar
perkembangan dunia. Sebaliknya, mungkin dia masih belum mampu untuk mempunyai
gadget canggih terbaru, namun dia sudah memiliki koneksi luas diseluruh dunia
dan pengetahuannya luas.
.
Sebelum
membahas lebih jauh, pertama-tama kita definisikan dulu siapa saja
yang
termasuk ke dalam generasi millennial.
Hasil rangkuman dari berbagai
sumber,
generasi millennial adalah
mereka yang memiliki ciri-ciri berikut:
·
Lahir dalam rentang tahun 1982 – 1995
(Strauss & Howe, 1991).
·
Terlahir dengan akses ke teknologi, bahkan
tergantung dengan
teknologi, selalu terkoneksi, memiliki
kemampuan multitasking.
·
Sangat sosial, aktif menjadi bagian dari sebuah
komunitas
(berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi,
bersosialisasi setiap saat).
·
Terbuka dan senang mencoba produk dan jasa
baru untuk menggantikan
cara tradisional. Misal streaming film vs TV cable atau free to air TV.
·
Mendukung crowd sourcing dalam berbagai aspek, mulai dari
pengumpulan
dana hingga mencari outsourcing design,
dan banyak lagi.
Generasi
Millenial memiliki karakteristik yang khas, kita
lahir di zaman TV sudah berwarna dan memakai remote,
sejak masa sekolah sudah menggunakanhandphone, sekarang tiap tahun ganti smartphone dan internet menjadi kebutuhan pokok, berusaha untuk selalu terkoneksi di
manapun, eksistensi sosial ditentukan dari jumlah follower dan like,
punya tokoh idola, afeksi pada genre musik dan budaya pop yang sedang hype, ikut latah #hashstag ini #hashtag anu, pray
for ini dan anu, dan semua
gejala-gejala kekinian yang tak habis-habisnya membuat
generasi orangtua kita kebingungan mengikutinya.
Bagaimana
dengan Indonesia? Generasi millennial juga
merupakan aset masa depan Indonesia karena jumlahnya diprediksi akan
mendominasi populasi penduduk usia produktif di kurun waktu 5 sampai 10 tahun
ke depan. Di tahun 2020, jumlah penduduk usia produktif di nusantara akan
melonjak hingga 50 – 60%, dan separuh di antaranya merupakan kaum millennial.
.
Hubungannya mata kuliah sosiologi komunikasi dengan “Milenial” adalah
1. Pengertian Sosiologi Komunikasi - Menurut Soerjono Soekanto (Soekanto, 1992: 471), sosiologi komunikasi merupakan kekhususan sosiologi mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh-mempengaruhi antara para individu, individu dengan kelompok maupun antarkelompok.
2. millennial adalah kaum yang benar-benar sadar terhadap teknologi, sekaligus memiliki pikiran sangat terbuka dan luas. Mereka mampu menerima aneka perbedaan, dan segala peluang yang ada. Nah, tentu saja mereka ini berbeda dengan para anak muda yang “alay”
jadi, hubungan mata kuliah sosiologi komunikasi dengan “Milenial” adalah segala sesuatu yg mempelajari tetang sosial, interaksi sosial, dan dan kehidupan sosial.
Baiklah readers, kita akan masuk lebih dalam ke poin
millennial ini. Yaitu hasi Wawancara saya dengan salah satu narasumber saya
yang bernama wenny.
Wenny adalah seorang wanita pekerja yang juga
menikmati kejaannya sebagai admin di suatu perusahaan, ia sadar kini ia hidup
di zaman millenial yang kini teknologi sudah menjadi suatu kebutuhan. Ia mengakui
semenjak punya gadged baru kini ia sangat bergantung dengan teknologi terutama gadget
untuk media sosialnya dan eksis dengan mempublikasikan kegiatan sehari harinya.
Namun, sangat berbeda di dunia nyata. Ia menjadi tidak begitu perduli akan
lingkungan sekitar, namun ia tetap bisa membaca dan memahami emosional orang
lain jika telah menemukan jeda untuk dirinya sendiri atau telah selesai
berseluncur di dunia maya. Meski kini ia begantung dengan teknologi ia tetap
profesional dalam pekerjaannya, mementingkan kolaborasi dan kualitas hasil
kerja dibanding kompetisi untuk memuaskan hasrat pribadi.
Menurut saya, wenny adalah orang yang sadar terhadap
teknologi, sekaligus memiliki pikiran sangat terbuka. Jadi cocok dengan
devinisi bahawa orang milenial itu adalah orang yang terbuka, eksis, tapi malas
(mengerjakan pekerjaan rumah) namun juga peduli dengan kesehatan, mengingat ia
sekali seminggu atau tiap akhir pekan pergi ke tempat fitnes atau joging di
pagi hari. Tapi, jika ia kelelahan karna pekerjaan yang menumpuk, ia memilih
untuk istirahat saja di rumah saat akhir pekan. Sisi baik dari orang milenial
ini adalah Bisa berkontribusi dengan cara yang beda, kritis, kreatif dan
menghargai kreatifitas, multitasking(mengerjakan 2 pekerjaan/lebih dalam 1
waktu), memiliki rasa percaya diri yang bagus, mampu mengekspresikan
perasaannya, optimis, dan menerima ide-ide dan cara-cara hidup.
terima kasih kepada: Tuhan Yang Maha Esa
: dosen pembimbing
-Rohayati,
M.I.Kom
-mata
kuliah : sosiologi komunikasi.
: sumber pewawancara
- nama: wenny krisnianti
- umur: 21 tahun
-alamat:
jl kurnia
What is the best way to get a casino chip? - Dr.
BalasHapusThe Best Way 화성 출장샵 to Win in Real Money · 안성 출장마사지 Get Your Chip at Bovada · 군포 출장샵 A Top Site to Play for 경상남도 출장샵 Real Money · Casino Slots at Bovada · Casino 군포 출장샵 Roulette Games and More ·